Konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas, dengan serangan udara Israel ke Gaza dan roket-roket Hamas yang diarahkan ke wilayah Israel semakin intensif. Kekerasan yang meletus pada 7 Oktober 2023 ini telah menelan korban jiwa yang signifikan di kedua belah pihak, dan situasi di wilayah tersebut semakin tegang.

Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza, menghancurkan infrastruktur penting seperti infrastruktur militer Hamas, pusat pemerintahan, dan bangunan sipil. Pemerintah Israel menyatakan serangan tersebut sebagai respons atas serangan mendadak dan brutal yang diluncurkan oleh Hamas terhadap perbatasan Gaza dan wilayah Israel pada hari Sabtu. Serangan Hamas melibatkan infiltrasi pasukan darat ke perbatasan, penembakan roket-roket, dan penembakan warga sipil Israel.

Serangan Israel Terhadap Gaza Semakin Ganas Dari Semua Pihak

Hamas, di sisi lain, membalas serangan Israel dengan meluncurkan ratusan roket ke wilayah Israel, termasuk ke kota-kota besar seperti Tel Aviv dan Yerusalem. Roket-roket tersebut menyebabkan kerusakan infrastruktur dan menimbulkan rasa takut dan panik di kalangan warga sipil Israel. Hamas mengklaim serangan roket tersebut sebagai bentuk perlawanan terhadap agresi Israel dan penjajahan di Palestina.

Kekerasan ini telah menimbulkan krisis kemanusiaan di Gaza. Pasokan air bersih, listrik, dan bahan makanan menjadi semakin terbatas, sementara rumah-rumah warga sipil rusak parah akibat serangan udara Israel. Organisasi bantuan internasional mendesak Israel untuk segera membuka jalur bantuan dan menyediakan akses bagi tim medis ke Gaza.

Situasi di Gaza semakin kompleks dengan meningkatnya ancaman terorisme dari kelompok-kelompok militan lainnya. Kelompok-kelompok tersebut memanfaatkan kekacauan untuk melancarkan serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur, menimbulkan krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Dampak dari konflik ini meluas ke seluruh dunia. Negara-negara Arab dan Muslim mengecam tindakan Israel dan menuntut pengakuan atas hak-hak Palestina. Sementara itu, negara-negara Barat sebagian besar mendukung Israel dan memandang Hamas sebagai organisasi teroris.

Keamanan dan stabilitas di wilayah Timur Tengah terancam oleh eskalasi konflik ini. Kekerasan yang berlangsung di Gaza dan Israel berpotensi memicu konflik regional yang lebih luas dan berdarah.